Catatan perjalanan sehari (Oktober 2002) Ngura Rai _ Juanda_ Sepinggan _ Juwata



Perjalanan ini dimulai dari Pulau terindah di seluruh dunia, dengan pemandangan alam yang tersohor sampai seantero dunia, Pulau Bali adalah pulau yg indah dengan beraneka ragam budaya yang mempesona, keramahtamahan penduduknya membuat Bali semakin layak dikagumi dan membuat siapapun yang datang pasti tak akan mampu melupakannya, pada umumnya mereka akan kangen dan kembali lagi datang ke Bali untuk sekedar menikmati pemandangan pantai yang indah dan pentas seni budaya yang mengagumkan.
Kali ini saya tidak sedang pergi ke Bali tapi meninggalkan Bali untuk sebuah perjalanan pertualangan ke sebuah pulau kecil di Kalimatan Timur, memang saya tidak sedang membahas perjalan ke luar negeri seperti Australia, Singapura, Hongkong, Macau, Amerika, Francis, Belada atau London atu kepulauan Karibia yg terkenal indah, namun saya kali ini bercerita tentang Indonesia yaitu perjalnan pertualangan menuju sebuah pulau yang sangat exotis yaitu pulau Tarakan, pulau minyak dimana pulau ini begitu kecil tapi memiliki pendapatan perkapita yang lumayan besar dibandingkan seluruh daerah di Indonesia. Ini bukanlah perjalanan pertualangan pertama dan terahir, namun kenangan tentangnya membuatnya saya harus menuliskannya disini.
Untuk mencapai Pulau Tarakan harus mengkituti alur penerbangan pesawat sesuai dengan jalur yang ada jika ingin melakukan perjalanan udara, karena jika saya melakukan perjalanan darat mungkin butuh waktu 2 minggu atau mungkin sebualan baru sampai di pulau Tarakan, bayangkan saja jika naik kapal laut dari pelabuhan Benoa Bali harus menunggu kapal transit dari Surabaya kurang lebih seminggu, dan kemudian melanjutkan perjalanan memutar ke pelabuhan Lembar Lombok, kemudian pelabuhan di Bima, dan kemudian kembali ke Surabaya, dan melanjutkan perjalanan ke Balikpapan dan kemudian mampir di Sulawesi, Menado dan kemudian kapan sampai di Tarakan?? wah tentu lama sekali.
Tiket pesawat Garuda sudah di tangan, kebetulan saya  dapat kursi di dekat jendela pesawat  jadi bisa lepas memandang keluar, lumayanlah daripada di kursi tengah. Dengan menaiki taxi biru  sampai di Bandara Ngurah Rai, menunggu beberapa saat kira2 jam 09.00 WITA, melakukan prosodur seperti biasa, check in, dan menunggu beberapa saat, ada panggilan untuk keberangkatan pesawat Garuda, meskipun bukan pesawat jumbo jet, namun lumayan besar, lebih besar dari ukuran pesawat Citilink milik maskapai penerbangan Garuda waktu itu (2002). Memasuki tangga pesawat hati berdebar dan selalu membaca doa untuk keselamatan, alhamdulilah disambut pramugari cantik dengan senyum yang manis, ini merupakan prosudur standar yang harus dilakukan seorang pramugari untuk selalu tersenyum dan menyenangkan hati para penumpang, kalau tidak tersenyum mungkin dia tidak jadi pramugari atau mungkin dipecat karena tidak ramah, hmmmm, sambil menayakan tempat duduk dengan urutan tiket yg tertera di nomor,: "Maaf nomor ini dimana?" Tanya saya, Parmugari tersenyum sambil menunjukkan tempat duduk dengan ramah, maklum pesawat ini lumayan besar jadi agak sedikit binggung mencari tempat duduk, syukurlah ketemu pramugari cantik dan ramah. beberapa saat semua penumpang sudah duduk dan pesawat siap tinggal landas, suara deru mesin pesawat lumayan keras, meskipun tidak duduk di ekor pesawat atau dekat mesin pesawat seperti perjalanan dulu yg sedikit agak merepotkan dan menjengkelkan, dapat kursi paling belakang dekat dengan mesin pesawat, dan saat itu pramugari duduk pas dekat pintu toilet, wah benar2 sangat menyebalkan.
Sesaat kemudian pesawat semakin cepat dan cepat sekali dan suara pramugari menginformasikan pesawat mau tinggal ladas dan kemudian tak terasa saya sudah berada di ketinggian, tampak dari jendela rumah-rumah begitu kecil dan bagai mimpi duduk di dekat jendela luar biasa indah melihat awan putih dan pulau Bali terlihat begitu kecil dari ketinggian. Seperti melihat pemandangan indah bumi lewat peta sateli Google Earth yg begitu termasyur ke seluruh dunia. Tak terasa cuma butuh waktu 35 menit sudah sampai di atas Bandara Juanda, perjalanan yang begitu singkat, pesawatpun landing, dan pramugari mempersilahkan penumpang turun menuju lokasi terminal.
Perjalanan saya belum berahir karena harus menyerahkan suarat penting ke seorang Boss Kepala Wilayah perusahaan BUMN yg lumayan besar di Indonesia, kami bertemu di Bandara Juanda sebentar dan beliau tanda tangan surat yang saya bawa. Meskipun beliau seorang Bos besar namun tersenyum sangat sopan dan ramah dan sangat menghargai lawan bicara dengan siapapun itu. Tidak seperti bos2 kecil lain yg selalu sok gila hormat, namun beliau terkesat benar2 membuat saya merasa sangat nyaman, karena beliau jugalah saya melakukan perjalanan pertualangan ini, karena berkat jasa dan restu beliau.
Singakat cerita saya harus melanjutkan perjalanan ke Pulau Kalimantan, tiket pesawat jurusan Bandara Juanda  ke Bandara Sepinggan Balikpapan sudah di tangan, seperti biasa naik pesawat sangat melelahkan, tapi inilah sebuah perjalanan yang harus saya lakukan. Kali ini saya naik pesawat agak lebih lama karena jaraknya lumayan harus transit di beberapa bandara. Pesawatpun tinggal ladas menuju bandara Sepinggan (Balikpapan) kota kecil di kalimantan, dan kembali saya dapat tempat duduk di dekat jendela, lumayan bisa melihat pemandangan yang menakjubkan, laut biru dan awan putih tampak pesawat menembus awan dan bergetar seperti ada sambaran petir, suhabanallah..peswat bergoyang dan agak sedikit turun...YA ALLAH..ada apa ini?? pramugari berpesan untuk mengencangkan sabuk pengaman karena pesawat oleng  kena badai, tapi tampak pramugari begitu tenang meskipun tadi sempat merasakan seperti turun beberapa puluh kaki karena ketemu angin yang lumayan besar atau ketemu lubang hampa yang siap menyedot pesawat. Satu jam limapuluh menit berada di atas awan dan tampak jelas pulau Kalimantan, hingga pesawat landing di bandara Sepinggan Balikpapan, Syukur alhamdulilah pesawat tidak mengalami apa2, perasaan bahagia dan senang. Namun perjalanan saya belum sampai di sini karena saya harus melanjukan perjalanan menuju ke sebuah pulau kecil dekat nunukan yaitu pulau Tarakan, tepatnya masuk wilayah Kalimantan timur.
Singkat cerita saya sudah check in untuk keberangkatan pesawat menuju ke bandara Juwata (Tarakan), kali ini saya naik pesawat  jenis Turbo jet, tidak terlalu besar, karena di bandara Juwata belum bisa menerima pesawat garuda berbadan lebar saat itu tahun 2002, tidak seperti sekarang tahun 2011 yg lebih maju dan lebih hebat tampaknya, rasa agak kawatir selalu ada karena katanya pesawat jenis ini tidak stabil karena teknologinya sudah ketinggalan jaman dan harus dibesituakan (maklum ini terjadi 8 tahun yang lalu (tahun 2002) saat itu pesawat jenis ini masih dinyatakan layak untuk terbang dan beroprasi. Kali ini masih dapat kesempatan lagi duduk di pinggir jendela pesawat, lumayan pemandangan indah menunggu. benar saja setelah pesawat tinggal landas menuju bandara Juwata, tak karuaan rasanya naik pesawat kecil dan melihat awan putih dan mendung tebal, petir dan kilat, ada kilatan cahaya terlihat dari jendela pesawat, YA ALLAH lindungilah..doa2 selalu terucap, kali ini perjalanan menakutkan dengan pesawat kecil, kira2 ada 20 orang penumpang, tidak terlalu banyak seperti pesawat jenis Jumbo Jet dari maskapai penerbangan termahal dan tercanggih.
Benar saja begitu pesawat melalui awan dan kemudian mendung tebal, bergetar luar biasa dan pesawat oleng dan turun beberapa puluh kaki, mungkin ketemu medan hampa..suara gemuruh mesin pesawat terdengat jelas, wah..ada api ini..???, penumpang tampak ketakutan, tapi pramugari cantik tetap tersenyum, sambil menyuruh mengecangkan ikat pinggang atau sabuk pengaman. Berkali-kali pesawat oleng dan seperti turun dari ketinggian ribu kaki, "wah benar2 menakutkan naik pesawat jenis ini...lain kali ngak akan naik pesawat tipe ini, ini adalah yg terahir bisikku dalam hati". Terlihat wajah2 penumpang lain pada berdoa pertanda mereka juga mengalami hal yang sama, stress dan ikhlash, tertbayang membeli surat asuransi jiwa kalau terjadi apa2.


Alhamdulilah terlihat jelas pulau kecil di ujung timur kalimantan Pulau Tarakan, setelah beberapa lama, kurang lebih 1 jam 32 menit diguncang badai di atas ketinggian. Pramugari cantik begitu tenang sambil memberikan informasi beberapa saat lagi pesawat akan landing di Bandara Juwata, Dan pesawatpun landing, kami turun dari tangga sambil lutut gemetar menahan rasa tak karuan, pengalaman naik pesawat kecil diterjang badai, dan kami semua bersyukur sampai pada tujuan.

Kurang lebih 3 bulan saya berada di Pulau Tarakan, sambil mengerjakan tugas penting yang kebetulan saat itu karena tugas perusahaan. Lumayan.. berkeliling di pulau ini cuma butuh waktu 2 jam, pulau yg begitu kecil namun kaya minyak, dan pendapantan perkapita penduduknya paling tinggi dari provinsi lain di Indonesia. Harga-harga kebutuhan pokok lumayan mahal, lebih mahal dari Jakarta atau Bali, ini pulau surga dan transit bagi TKI atau TKW yg bekerja di luar negeri. Bayangkan saja hanya dengan naik speedboat 2 jam perjalanan  anda sudah sampai di Nunukan Malaysia dengan jalur tidak resmi dan murah. Wah..TKI ilegal?? maaf bukan ini yang saya mau bahas, karena perjalanan pertualangan saya belum selesai sampai di sini, karena perjalanan ini hanyalah sebagian kecil perjalanan saya yang bisa saya catat.




Juwata airport dengan arsitek gaya suku dayak Kalimantan, saat tahun 2002, bandara ini berkesan sangat-sangat sederhana karena bandara ini baru berkembang dan diperbaiki setelah tahun 2005 keatas, saat itu masuk ke bandara ini seperti masuk terminal bis atau pasar (maaf itu yang saya rasakan) tapi alhamdulilah sekarang bandara Juwata sudah sangat modern dan banyak perubahan.
Sejarah Bandara Juwata dibangun pada saat Belanda masih menjajah Indonesia, Bandara Juwata juga digunakan sebagai tempat pertama kalinya mendarat pesawat milik Jepang pada tahun 1942. Bandara ini terletak 3,5 km dari pusat kota. Maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara ini antara lain Batavia Air, Lion Air, Mandala Airlines, Sriwijaya Air, Wings Air dan lain-lain. Destinasi penerbangan di Bandara Juwata yaitu Jakarta, Surabaya, Makassar, Yogyakarta, Balikpapan dan masih banyak kota2 lain lagi yang tidak bias disebutkan satu persatu namanya.

Tarakan Plaza Hotel  (Image)



Jalan Kota Tarakan (Image View)




Grand Tarakan Mall (image View)




by
James Bagus Dwipayana

Tidak ada komentar: