Gili Trawangan Pulau kecil yang exotiq

Ini adalah sebuah perjalanan kerja karena tugas dari perusahaan, perjalnan yang cukup nekat karena perjalanan ini cukup seru dan berbahaya, salah-salah nyawa bias melayang, Dibulan agustus perjalanan ke Gili Trawangan naik Gili cat Fas Boat. Saat2 bulan ini ombak lagi besar dan cuaca tidak mendukung, saat di tenggah laut ombak besar datang dan menggulung, hati was-was karena mengingat Kapal cepat yang saya tumpangi sangat kecil dan tidak sebanding dengan tingginya ombak di bulan agustus. Tapi karena saking cepatnya kapal rasanya bagai melayang tanpa menyentuh air, hingga ombak tinggipun dapat dihindari dengan cepat, tapi kadang2 jika ombak begitu tinggi hati semakin was-was, namun saya selalu berdoa dan ingat akan ALLAH dan hati saya kembali tenang.. Sebelumnya saya sering naik pesawat ke Lombok atau kemanapun saya pergi asalkan masih bisa dijangkau oleh pesawat. Untuk perjalanan kali ini yang sedikit membuat hati saya kecewa adalah, karena kehabisan tiket untuk perjalanan esok hari,setelah berkali-kalikan telpon agen tiket pesawat dan hasilnya nihil.

Karena sangat dibutuhkan sekali untuk menghadiri pertemuan penting di Gilli Trawangan pulau kecil yang indah. Mungkin anda tidak akan menyangka Harga Tiket Gili Cat Fas Boat ternyata lebih mahal dari harga Tiket Pesawat dari Bandara Ngurah Rai ke bandara Seleparang Lombok, kira2 Rp.1,2Jt (cukup mahal untuk perjanan yang pendek.. Harga tiket bukanlah masalah bagi saya, yang terpenting segera sampai tujuan untuk meeting masalah2 penting pembangunan sebuah Villa. Yang lebih mengherankan lagi 99% penumpang semuanya bule2 yang sedang asyik berwisata ke Gili Trawangan. Tapi untuk bulan agustus waktu itu penumpang dapat dihitung dengan jari kalau tidak salah 4 orang bule laki2, kalau penuh Gili Cat fas boat dapat menampung 40 orang lebih.
Yang lebih kaget lagi di pulau kecil itu tidak ada satupun kendaraan bermotor karena adanya larangan menggunakan kendaraan bermotor di pulau Gili Trawangan. Pengalaman yg cukup menggelikan dan sangat mengecewakan karena fasilitas villa yang disediakan oleh bos sangat jauh dari memenuhi syarat, maklum air untuk mandi masih terasa asin, dan sangat sulit sekali mencari air tawar di pulau ini. Untuk Villa2 besar sebagian besar sudah memiliki alat pengolah air asin menjadi air tawar. Seminggu di pulau ini kulitpun semakin hitam terbakar matahari, karena udaranya lumayan panas.


Gili Trawangan, sebuah pulau kecil di Lombok Utara yang kecantikannya harum semerbak sampai mancanegara. Sungguh tepat jika membangun Villa di Gili Trawangan, bukan Gili meno ataau Gili Air adalah karena saya menganggap Trawangan adalah icon dari pariwisata Lombok, selain karena testimoni keindahan pulau ini yang sudah overload masuk kedalaam  icon keindahan Alam Lombok Utara.

(Image view) dari yang palaing dekat tampak Pulau Gili trawangan, kemudiang yang paling tengah Pulau Gili Menu, dan selanjutnya yang paling ujung dekat pulau Lombok adalah Pulau Gili air.


Terlihat Pemadangan terhampar dengan indahnya di depan mata, Pulau Gili Trawangan dari tengah laut begitu mempesona, sampai sepuluh kali melakukan liburan dan kunjungan ke pulau ini, tetap saja ada rasa kangen untuk datang kembali dan menikmati indah pantainya.


Hamparan pasir putih yang begitu indah, mengundang wisatawan untuk duduk dan bersantai sambil menikmatinya, dan lihatlah mereka begitu bahagia berjemur dan berjalan-jalan sambil bersenda gurau dengan riang, sungguh liburan yang luar biasa, benar-benar suasana pantai yang exsotiq.



Menikmati makan siang di restaurant pinggir pantai, sambil duduk memandang ombak yang menepi, pasir putih yang indah, benar-benar suasana yang menggugah selera makan. Ada aneka macam hidangan seafood tinggal pilih sesuai selera, nasi goreng juga ada, sup jamur, macam-macam masakan dari masakan lokal hingga masakan luar negeri.


Mari nikmati hidangan di meja, nasi putih, dengan sup segar daging cumi, udang dan aneka makanan yang lumayan membuat perut bertambah lapar, saat-saat suasana panas, dan malam udara dingin, semakin romantis menikmati hidangan di restaurant pinggir pantai.


Saat pulang ke Bali, jangan monotone naik speadboat atau naik Gili cat fats boat, atau naik pesawat dari bandara seleparang, saya mencoba naik Redline 1, langsung diantar sampai di pelabuhan benoa Bali, suasana didalamnya lumayan nyaman, kursi yang empuk, tontonan theatre full vidio dan music, menambah kenyamanan menikmati liburan, hingga tak terasa sudah sampai dan mendarat di Bali. harga tiket lumayan mahal Rp.1.300.000. Tapi kalau soal kenyamanan jangan ditanya, lumayan nyaman, kekurangannya cuma satu, tidak bisa merapat di dermaga, karena memiliki body yang besar sehingga harus berhenti di tengah laut dan kemudian skoci atau kapal2 kecil menjemput ke tengah laut dan membawa ke tepi pantai. Lumayan menambah pengalaman dan petualangan di daerah yang benar-benar sangat exotiq.


Ingin mencoba suasana baru? kalau bosan naik speedboat, ada alternatif perjalanan lain yang sering saya lakukan adalah naik speedboat sampai di pelabuhan bangsal Lombok, dan naik taxi memutar menuju pantai indah yaitu pantai Sengigi, lumayan pemandangan gunung-gunung yang indah, melewati wisata yang benar-benar sudah sangat terkenal di lombok utara dan selatan, hingga taxi sampai di Bandara seleparang Lombok, dan kemudian membeli tiket jurusan Seleparang (Mataram) menuju ke Bandara Ngurah Rai (Bali), menunggu delay pesawat sangat membosankan, lebih lama delay daripada ada di dalam pesawat yng cuma 30 menit sudah sampai di Ngurah Rai Bali.


catatan perjalanan
James Bagus Dwipayana


Tidak ada komentar: